Training Risk Management IT for Non IT

Latar Belakang Training Risk Management IT for Non IT

“The worldwide COVID-19 pandemic is an unprecedented crisis which has already had huge societal and economic impacts. Business leaders face difficult choices about how best to bring about what is now the essential digitization of their service delivery and internal operations in order to survive.” [WHO-World Health Organization & WEF-World Economic Forum]

Era digital semakin melekat dalam merubah gaya kehidupan masyarakat di Indonesia. Kita semua sudah paham dampak dari COVID-19 ini sejauh apa. Bahkan profesi di bidang IT pun terkena dampaknya.

Sekalipun berbagai industri dari mulai perbankan sampai dengan kesehatan sudah dipagari dengan sekian banyak regulasi guna menjamin kelangsungan usahanya, namun risiko terkait ancaman gangguan baik yang bersifat fisik (bencana alam) maupun non fisik (likuiditas, reputasi dan lainnya) terus saja mengintai. Diperlukan perencanaan dan pengelolaan risiko TI yang baik untuk mempersiapkan, merespon, memperbaiki, memulihkan dan melanjutkan kembali layanan dan produk kritikal berbasis TI agar institusi atau perusahaan dapat tetap beroperasi walaupun gangguan/bencana terjadi.

Namun implementasi pengelolaan risiko TI (IT Risk Management) dalam berbagai industri masih dihadapkan pada beberapa kendala diantaranya minimnya dukungan dari Top Management, perbedaan pemahaman implementasi dari setiap unit kerja hingga kerumitan sistem maupun prosedur pengelolaan risiko TI yang “resistent” untuk diaplikasikan. Belum lagi implementasi IT Risk and Control dengan menggunakan pendekatan yang tidak sesuai dengan ketentuan best practice (ISO 31000, COSO-ERM, COBIT-RiskIT, NIST).

Pandemi ini membuat perusahaan menerapkan Work From Home (WFH). Hal ini juga sejalan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah. Bahkan di Jakarta saat ini sudah masuk ke Transisi Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL). Aktivitas yang banyak dilakukan secara remote karena WFH, tentu meningkatkan risiko keamanan informasi. Biasanya karyawan yang mengakses sistem lewat jaringan internal, kini harus mengakses jaringan internal lewat VPN. Saat dan setelah pandemi ini, dalam kaitannya dengan “New Normal”, dua kata kunci yang akan booming dan memiliki potensi risiko besar adalah “Teleworking” atau “Remote Working”.

Ketergantungan terhadap layanan Teknologi Informasi (TI) yang cepat dan reliable di era New Normal ini membutuhkan pengelolaan risiko TI yang efektif dan efisien sesuai best practice/standar internasional (ISO 31000, COSO-ERM, COBIT-RiskIT, NIST 800-37, POJK 38/2016) agar kita dapat memitigasi eksposur risiko TI yang mungkin terjadi.

Tujuan Pelatihan Risk Management IT for Non IT

1. Meningkatkan pemahaman peserta mengenai IT Risk Managing di era New Normal Covid19 sesuai dengan Best Practice dan standar internasional.
2. Meningkatkan ketrampilan peserta dalam menyusun kebijakan dan prosedur Risiko TI sehingga menjadi champion dan change agent dalam menerapkan Manajemen Risiko TI di institusi masing-masing.

Materi Risk Management IT for Non IT Training Program

1. Filosofi IT Risk Management
2. Filosofi Enterprise IT Risk Management
3. Best Practice IT Risk Management sesuai ISO 31000
4. Best Practice IT Risk Management sesuai COSO ERM dan Risk IT
5. Best Practice IT Risk Management sesuai POJK No 13. tahun 2020 dan CRISC-ISACA

Fasilitas Online Training (Webinar)

Soft Copy Modul Materi, E-Certificate dari Mahaka Institute, Soft Copy Dokumentasi Training.

Fasilitas Offline Training

Modul Materi, Certificate, Training Kit & Souvenir, Meeting Room (Lunch & 2x Coffee Break).